WHAT'S NEW?
Loading...

CARA NABI MEMBENTUK JIWA ANAK



CARA NABI MUHAMMAD SAW MEMBENTUK JIWA ANAK

1. MEMBERI CIUMAN, PERHATIAN, DAN KASIHSAYANG

Beberapa orang Badui  datang kepadaRasulullah SAW. Mereka bertanya, „ Apakahkalian mencium anak-anak kalian?‟ „Ya,‟ jawab Rasulullah saw. „Tapi kami, demi Allah, sekali-kali tidak pernah mencium anak-anak kami. ‟Maka Rasulullah saw. bersabda, „ Saya tidak memiliki kekuatan sekiranya Allah SWT. Mencabut perasaan kasih sayang dari
hati kalian.‟” (H.r. Imam Ahmad)

2. BERMAIN DAN BERCANDA DENGAN ANAK

Abu Hurairah r.a. berkata, “Saya mendengar dengan kedua telingaku dan melihat dengan kedua mataku bahwa Rasulullah saw. Memegang dengan kedua tangannya, kedua telapak cucunya Hasan atau Husain, dan kedua telapak kaki mereka di atas telapak kaki Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah saw. berkata, „ Naiklah! ‟Maka keduanya naik hingga keduanya meletakkan kakinya di dada Rasulullah saw., kemudian beliau berkata, „ Bukalah mulutmu! ‟Kemudian beliau menciumnya dan berkata, “YaAllah, saya mencintainya dan sungguh saya mencintainya.‟”
(H.r. Bukhari)

3. MEMBERI HADIAH, PENGHARGAAN, DAN PUJIAN KEPADA ANAK

Hasan atau Jabir bin Abdillah berkata, “Saya shalat zhuhur atau „ ashar bersama Rasulullah saw. Selesai salam beliau bersabda kepada kami, „ Tetaplah ditempat kalian!‟ Kemudian beliau bersabda lagi, „ Bejanayang berisi manisan.‟ Kemudian beliau membagikan manisan tersebut sesendok kepada setiap orang yang hadir. Ketika sampai kepadaku (saat itu aku masih anak-anak), beliau memberiku satu sendok kemudian berkata, „ Apakah kamu ingin tambah?‟ „Ya,‟ jawabku.Beliau menambah satu sendok dan berkata kembali,„ Apakah kamu ingin tambah?‟ „Ya,‟ jawabku. Beliau menambah satu sendok lagi dan itu terus dilakukan beliau hingga sampai pada sahabat yang terakhir.” (H.r.Ibnu Abid Dunya)


4. MENGUSAP KEPALA ANAK

Anas r.a. berkata, “Bahwa Rasulullah saw. Mengunjungi sahabat Anshar. Ia mengucapkan salam kepada anak-anak mereka dan mengusap kepala mereka.”
(H.r. Ibnu Hibban)

5. MENYAMBUT ANAK DENGAN KEHANGATAN

Abdillah bin Ja‟far r.a. berkata, “Ketika Rasulullah saw. datang dari suatu perjalanan, beliau menemui dua orang anak dari keluarganya. Saya berlomba untuk menghampirinya kemudian belia umenggendongku. Setelah itu, beiau mengajak salah satu putra Fathimah, yaitu Hasan atau Husain r.a. dan memboncengkan di belakangnya, sehingga kami bertiga memasuki kota Madinah dengan menaiki kendaraan.” (H.r. Ibnu Asakir,Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)


6. MEMPERHATIKAN DAN MENANYAKAN KEADAANANAK

Salman r.a. berkata, “Kami berada di sekitar Rasulullah saw., kemudian tiba-tiba Ummu Aiman r.a. datang dan berkatan, „YaRasulullah, Hasan dan Husain tersesat.‟ Pada waktu itu siang sudah mulai sore. Maka Rasulullah saw. bersabda, „Berdirilah kalian dancarilah kedua anakku!‟ Maka setiap orang mengambil arah yang berbeda dan aku searah dengan Rasulullah saw. hingga sampai kelereng gunung. Hasan dan Husain terlihat saling berangkulan ketakutan karena seekor ular yang baru keluar dari lubangnya berdiri dengan ekornya. Rasulullah saw. segera menghampiri ular tadi dan ular itu lari, masuk ke sela-sela bebatuan. Rasulullah saw. segera mendatangi kedua cucunya dan melepaskan rangkulan mereka lalu mengusap kepala mereka sambil berkata, „ Demi ibu dan ayahku, semoga Allah SWT. memuliakan kalian!‟ Rasulullah saw kemudian menggendong keduanya. Aku (Salman r.a.) berkata,„ Kebaikan untuk kalian berdua. Sebaik-baik tunggangan adalah tunggangan kalian. ‟ Rasulullah saw. bersabda, „ Dan sebaik-baik penunggang adalah keduanya dan orang tuanya lebih baik dari keduanya.” (H.r. At Thabrani)

7. PENGAWASAN KHUSUS BAGI ANAK PEREMPUAN DAN     YATIM

Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, „ Sesungguhnya saya menekankan kalian akan hak dua orang lemah ini, yaitu anak yatim dan anak perempuan.‟”
(H.r. AlHakim, Al Baihaqi, Imam Ahmad, dan IbnuHibban)

8. MEMBERIKAN KECINTAAN KEPADA ANAKSECARA
    PROPORSIONAL DAN TAWAZUN

“Demi Allah, yang jiwaku berada di Tangan-Nya, tidaklah sempurna keimanan salahseorang di antara kamu, sehingga aku lebih iacintai dari pada bapaknya, anaknya, dan seluruh manusia.” 
(H,r, Bukhari, Muslim, danAn Nasaa-i)


Rizal Fuadi Muhammad

0 komentar:

Post a Comment