RESUME MAJELIS AYAH
Sabtu, 21 Maret 2015
@AQLIslamiCenter
Oleh : Firmansyah, ayah Khanza
Menghujamkan Tauhid ke dalam Jiwa Anak
Narsum : Ust. Bachtiar Nasir
AKU PEDULI IMAN ANAKKU!!!
Sesungguhnya, hanya ada 2 agama di dunia ini :
1. AGAMA ALLAH : Fitrah Manusia dlm penciptaannya.
2. AGAMA ORANG TUA : Agama yang diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.
Boleh jadi, orang tua adalah 'penjahat' pertama bagi anak manusia, karena doktrin 'agamanya' telah merusak 'agama ALLAH' yang telah menjadi fitrah semua manusia.
Contoh :
Ortu berkata 'dahulu nenek moyangmu melakukan ...&...'
padahal hal itu bertentangan dengan 'agama ALLAH'
Orang tua bertanggung jawab dalam menjaga fitrah keimanan anak2nya.
AYAH adalah ORANG PERTAMA YANG BERTANGGUNG JAWAB terhadap KEIMANAN ANAKNYA.
Maka ayah,
Jangan bosan menasehati Istrimu.
Jangan bosan menasehati anakmu
Keimanan yang bagaimana yang harus tertanam di jiwa anak?
1. Keimanan untuk selalu memeluk Islam hingga akhir hayat.
Landasan :
QS. Al Baqarah [2] : 132
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dlm keadaan memeluk agama Islam"
2. Keimanan terhadap Tuhan Yang Esa, tidak menyekutukan ALLAH (tidak syirik), taat & patuh
hanya kepada ALLAH SWT.
Landasan :
QS Al Baqarah [2] : 131
"Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab "Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim,Ismail, & Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa & kami hanya tunduk & patuh kepada-Nya"
Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?
Perhatikan Prinsip-prinsip Dasar Menanamkan Tauhid kepada Anak dengan Metode & Langkah2 sbb :
1. Ajarkan Iman dahulu sebelum Al Qur'an
• Abdullah bin Umar ra berkata : "Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum belajar Qur'an"
• Jundab Albajly : "Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur'an. Setelah itu, baru mempelajari Qur'an, akibatnya bertambahlah keimanan kami."
Tanya : Bolehkah anak usia dini mempelajari Qur'an / mjd hafidz atw hafidzoh?
Jawab : Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya maksudnya jangan sampai mengejar target untuk menjadi hafidz sejak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kepada ALLAH (menanamkan tauhid) dalam jiwa anak.
Landasan :
QS Al Baqarah [2] : 131
"Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab "Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim,Ismail, & Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa & kami hanya tunduk & patuh kepada-Nya"
Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?
Perhatikan Prinsip-prinsip Dasar Menanamkan Tauhid kepada Anak dengan Metode & Langkah2 sbb :
1. Ajarkan Iman dahulu sebelum Al Qur'an
• Abdullah bin Umar ra berkata : "Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum belajar Qur'an"
• Jundab Albajly : "Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur'an. Setelah itu, baru mempelajari Qur'an, akibatnya bertambahlah keimanan kami."
Tanya : Bolehkah anak usia dini mempelajari Qur'an / mjd hafidz atw hafidzoh?
Jawab : Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya maksudnya jangan sampai mengejar target untuk menjadi hafidz sejak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kepada ALLAH (menanamkan tauhid) dalam jiwa anak.
Bagaimana menanamkan tauhid dalam jiwa anak?
A. Perhatikan kaedah 'Mencintai ALLAH karena ALLAH baik'
Contoh :
'Maha besar ALLAH yang menciptakan buah-buahan yang bermacam-macam bentuk & rasanya'
'Betapa ALLAH sayang kepada kita sehingga kita diberi kemampuan untuk bergerak'
'Maha besar ALLAH yang beri kita kmampuan untuk mempelajari Al Qur'an'
dsb...
Jangan takut-takuti anak dengan murka ALLAH karena otak anak belum siap untuk menerima itu.
Contoh :
'Kalau adek gak mau sholat, nanti adek dimasukkan ALLAH ke dalam neraka, dibakar dst...'
'Ayo murajaah, kalau kamu gak mau murajaah nanti ALLAH marah'
'ALLAH gak suka lo sama anak nakal, nanti ALLAH marah kalau adek nakal'
(sbenernya yang gak suka itu ALLAH atau ortunya? Hati2 mengatasnamakan ALLAH)
B. Anak2 akan mudah mencintai ALLAH jika banyak dikenalkan dengan ihsan (kebaikan2) ALLAH kepada hamba hamba-Nya, perbanyak menyebut nama ALLAH di telinga anak, baik dengan deskripsi maupun dalam diskusi / tanya jawab.
Bacakan ayat2 ALLAH yang terdapat pada ciptaan2 Allah di sekitar anak.
Kaitkan semua kejadian sehari2 di skitar anak dengan kebesaran ALLAH.
(Stay connecting with ALLAH)
Contoh :
Anak sakit, JANGAN katakan:
'Ayo minum obatnya supaya sembuh'
Tapi KATAKAN :
'Berdoalah kepada ALLAH supaya sembuh, tapi juga harus minum obatnya karena ALLAH suruh kita untuk berusaha. Kesembuhan hanya dari ALLAH'
Saat anak bertanya :
'Ayah, kok burung bisa terbang?'
Jangan hanya katakan :
'Iya, burung bisa terbang karena punya sayap'
Tapi KATAKAN :
'Iya, ALLAH yang berkehendak & menggerakkan burung itu (tanamkan tauhid), ALLAH berikan sayap & beri petunjuk untuk terbang (tauhid & ilmiah) sehingga burung itu bisa terbang'
Saat anak meminta sesuatu :
'Ayah, belikan aku sepeda baru'
Jangan hanya katakan :
'Iya, nanti kalau ayah ada rezeki, ayah belikan'
Tapi KATAKAN :
'Iya, kita berdoa ya agar ALLAH berikan rezeki kepada kita sehingga adek bisa dapat sepeda baru'
Antar anak tidur dengan nama ALLAH, doakan anak sesaat ketika tidur & bangunkan anak dengan penuh syukur dengan nama ALLAH.
2. Setelah itu langsung tanamkan 'Islam adalah Din yang Allah ridhoi'
Tujuan utama menanamkan tauhid kepada anak adalah agar anak TAAT kpd Allah & Rosulnya.
Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah, namun juga TAAT pada perintah Allah.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tapi tidak taat pada perintah Allah, maka tidak bisa disebut beriman.
▶ Ajarkan Adab dalam islam.
Contoh :
' ALLAH perintahkan kita untuk sholat'
'Sebelum makan kita berdoa'
'Rosul mengajarkan untuk bicara santun'
'Rosul ajarkan kita untuk sholat di awal waktu'
dsb..
Tingkatkan ketaatan anak sampai pada sikap wala' & bara' -> Takut & Hanya bergantung kepada ALLAH
Landasan : Al-An'am : 78, Al-Mumtahanah : 4, Yunus : 41, Hud : 54, dll
Sehingga anak menyadari bahwa ia beribadah & melakukan semua aktifitasnya hanya karena ALLAH.
Jika sudah pada tingkatan , anak akan dengan sukarela belajar Al Qur'an & beribadah sesuai perintah ALLAH.
Mengajarkan Al Qur'an, mengajarkan adab, mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama2, namun tetap menanamkan Tauhid tidak boleh dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam kandungan.
▶Mahabbah & Ittiba' Rasulullah
Obejctive :
Anak kita, belum sempurna imannya sbelum kecintaannya kpd ALLAH & Rasul-Nya melebihi kecintaannya kepada ortu & orang lain yang ia cintai.
Ittiba' Rasulullah :
Ali Imran : 31
Metode :
- Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya
- Membaca doa setelah adzan & doa2 sehari2 sesuai kebutuhan anak.
- Kisahkan tentang kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shiroh tentang Rasulullah.
"Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyatina qurrata a'yunin waj 'alna lil muttaqina imaman"
"Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan kami & keturunan kami sebagai penyejuk hati kami & jadikan kami pemimpin bagi orang2 yang bertaqwa'
(QS. Al Furqan : 74)
Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam
MAJELIS AYAH Presented by Kokoh Keluarga Indonesia
Silakan di Share semoga negeri ini makin baik. Aamiin...!!!
Semoga semua jadi lebih baik
ReplyDelete